Valeurfoots – JAKARTA – Aksi pamer kekayaan di sosial media 303 SLOT (sosmed) atau platform digital lainnya merupakan bukti seseorang yang tidak bijak menggunakan sosmed. Kasus pamer uang sudah cukup sering terjadi di Indonesia. Berikut 4 aksi pamer uang yang viral :
1. Dirut PD Pasar Kertaharja Pamer Uang
Syaefunnur Marzah, Dirut PD Pasar Kertaharja yang berlokasi di kabupaten Tangerang, jadi populer setelah videonya memamerkan uang pecahan Rp100 ribu viral di sosial media pada 3 Februari 2022.
Ia pun mundur dari jabatannya usai video tersebut ramai dan mendapat banyak komentar dari masyarakat. Setelahnya, Syaefunnur langsung menghubungi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar guna meminta maaf. Dirinya juga mengutarakan rasa penyesalan karena sudah membuat konten pamer uang itu dan menjelaskan bahwa video tersebut adalah video lama yang dibuat pada 15 September 2020.
2. Petugas Dishub Pamer Segepok Uang
Beberapa petugas Dishub Kota Medan terlihat memamerkan segepok uang sembari memamerkan uang pecahan Rp50 ribu. Video yang beredar sekitar pertengahan November 2021 itu membuat gempar dan langsung mendapat perhatian dari Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Bobby pun membentuk tim khusus, yakni tim kode etik guna melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Inspektorat untuk memutuskan, apakah ada pelanggaran atau tidak.
3. Istri Kapolres Tebingtinggi Pamer Uang
Video pamer uang dengan pecahan Rp100 ribu juga viral melalui media sosial pada 30 Oktober 2021. Pelakunya adalah istri Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso.
Kapolda Sumatera Utara langsung menanggapi video LINK RGO303 berdurasi 14 detik tersebut dan melakukan pemeriksaan. Dia juga mengimbau kepada seluruh personel Polri untuk bijak dalam menggunakan sosial media.
4. Warga Pamer Uang untuk Beli Suara Pilkades
Video seorang warga memamerkan uang viral pada 3 Maret 2020. Video tersebut dibuat oleh pria asal OKU (Ogan Komering Ulu), Sumatera Selatan.
Dalam video itu, pria yang berinisial NH tersebut mengaku akan membeli suara dalam Pilkades menggunakan uang yang ada. Polisi langsung bergerak cepat untuk menyelidiki dan meminta keterangan kepada NH. Kepada polisi, dia mengaku uang itu tidak digunakan untuk membeli suara, melainkan untuk membeli karet.